“Para Rasul dan orang lainnya berkata-kata dengan ‘bahasa-bahasa lain’ pada hari Pentakosta (Kisah Para Rasul 2:4–8). Pada kejadian ini, karunia bahasa [karunia lidah] dinyatakan melalui para hamba Allah mengajarkan Injil dalam bahasa-bahasa yang dikenal pendengar mereka tetapi tidak dikenal pembicaranya (lihat ulasan untuk Kisah Para
Jemaat Filipi didirikan Paulus sekitar tahun 49-50. [1] Jemaat di Filipi terdiri dari orang-orang Kristen bukan Yahudi ( Kisah Para Rasul 16:33b ), orang -orang Yahudi yang sudah menjadi Kristen ( Kisah Para Rasul 16:13) dan disebutkan pula orang-orang yang takut akan Tuhan ( Kisah Para Rasul 16:14 ). [2]
3oIBmbg.